Inovasi Pembelajaran Optimalisasi Model Pembelajaran Blending Ban Kaya

A. Pendahuluan

Pendidikan  mengalami  perkembangan  secara  signifikan  dan  bertahap  pada  berbagai aspek pembelajarannya meliputi sarana dan prasarana pembelajaran, media, model, strategi dan teknologi yang mendukung dalam pembelajaran serta tenaga pengajaranya sendiri serta unsur pendukung lainnya. Untuk itulah inovasi dalam bidang pendidikan menjadi suatu keniscayaan.

Pendidikan  identik  dengan  upaya  melakukan  transfer  pengetahuan  dengan merealisasikan program pembelajaran dalam bentuk proses belajar mengajar. Proses kegiatan belajar mengajar merupakan interaksi diantara peserta didik dan guru dalam rangka mencapai tujuan  pembelajaran  yang telah  ditetapkan.  Sugihartono  dkk    menyatakan  bahwa implementasi berbagai model pembelajaran merupakan upaya yang dilakukan dengan sengaja oleh para pendidik untuk menyampaikan ilmu dan pengetahuan, mengorganisasi dan meciptakan sistem lingkungan dengan berbagai metode sehingga peserta didik dapat melakukan kegiatan belajar secara efektif dan efisien dengan hasil yang optimal (Sugihartono, 2007).

Proses  pembelajaran  yang  efektif dan menyenangkan akan  menjadikan  peserta  didik dapat aktif selama proses pembelajaran berlangsung. Pembelajaran aktif dapat dilakukan ketika mengelola kelas dengan menggunakan berbagai metode dan pendekatan. Guru yang mampu menerapkan berbagai metode belajar yang kreatif, bervariasi dan lebih terfokus dalam mengembangkan potensi peserta didiknya akan menjadikan peserta didik lebih aktif dalam proses pembelajarannya. Dan hal ini biasanya dikenal dengan metode tatap muka yang bisa dikatakan tradisional learning atau secara klasikal (konvensional).

Aktivitas belajar adalah kegiatan yang dilakukan dalam proses pembelajaran yakni antara guru dan peserta didiknya dalam rangka mencapai tujuan belajar. Aktivitas yang dilakukan adalah berfokus pada peserta didik, sebab dengan adanya akivitas dalam proses pembelajaran menjadikan pembelajaran lebih bermakna. Karena merupakan ukuran kemampuan untuk memahami pengetahuan pengembangan keterampilan dan sikap yang menuju ke arah lebih baik lagi. sehingga aktivitas belajar ini penting untuk melibatkan semua komponen dalam proses pendidikan, termasuk didalamnya penggunaan teknologi informasi sebagai media dalam pembelajaran. Atau dengan kata lain penggunaan teknologi dalam pembelajaran sebagai alat untuk mempermudah pencapaian tujuan dalam pembelajaran itu sendiri pada pembelajaran tradisional.

Salah   satu   yang   mendapat   perhatian   penting   seiring   dengan   perkembangan   TI (Teknologi Informasi) adalah sistem pembelajaran yang mengembangkan pembelajaran berbasis multimedia baik secara online maupun secara offline. Melalui multimedia pembelajaran tidak lagi monoton berpusat pada guru dan dan terjadi hanya pada saat tatap muka atau secara konvensinal, tetapi  lebih  bervariasi  melalui  penggunaan sumber belajar yang bervariasi dan lebih menarik perhatian bagi peserta didik. Secara riil, bentuk dari perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang telah terimplementasi dalam dunia pendidikan adalah electronic learning, biasa disingkat e-learning.

E-learning merupakan suatu inovasi yang memiliki peran besar dalam proses pembelajaran, dimana proses belajar tidak hanya membantu dalam memahami mamahami materi secara komprehensip dalam pembelajaran, tetapi menjadikan pembelajaran lebih efektif, menyenangkan dan menjadikan peserta didik lebih aktif dalam pembelajaran yakni tidak hanya memilih menu dalam bentuk icon, materi ajar dapat secara cepat ditampilkan. Materi bahan ajar dapat divisualisikan dalam berbagai format dan bentuk dinamis dan interaktif. Peserta didik akan termotivasi dalam melakukan proses pembelajaran mulai dari awal pembelajaran, pemberian materi secara interaktif sampai pada tahap evaluasi melibatkan peran teknologi di dalamnya.

E-learning merupakan model pembelajaran online (pembelajaran jarak jauh) diharapkan  mampu  menggeser  model  pembelajaran  konvensional  yang dianggap  selama ini memiliki berbagai kekurangan. Namun demikian, dalam implementasinya model pembelajaran e-learning memiliki serangkain keterbatasan dibandingkan dengan pembelajaran secara tatap muka di kelas (face-to-face learning). Keterbatasan tersebut meliputi; lemahnya kontrol disebabkan oleh kurangnya penguasaan konsep metode penggunaan aplikasi e learning baik oleh para pendidik maupun para peserta didiknya, keterbatasan akses jaringan internet, ketersediaan modul pembelajaran serta masih kurangnya infrastruktur.

Oleh karenanya, berbagai kompromi ditawarkan sebagai solusi alternatif yakni dengan memadukan antara model pembelajaran yang bersifat tatap muka di kelas (face -to-face learning) dengan pembelajaran berbasis e-learning.

Blended Learning adalah suatu pembelajaran yang manggabungkan penerapan pembelajaran tradisional di dalam kelas dengan pembelajaran online yang memanfaatkan teknologi informasi. Dan ada suatu waktu pula dilakukan pembelajaran secara tatap muka baik tatap muka langsung di suatu tempat ataupun tatap muka dengan menggunakan multimedia yang mana pendidik dan peserta didik bisa melakukan interaksi langsung sehingga kendala jarak bisa di atasi dengan bantuan perlengkapan multimedia atau bisa dikatakan teknologi pembelajaran. Sehingga apakah bisa dikatakan blended learning ini menjadi salah satu solusi dalam kendala yang terjadi pada pembelajaran konvensional dan pembelajaran berbasis e-learning dan penggunaan teknologi pembelajaran didalamnya

Kelas Maya adalah salah satu fitur utama pada portal Rumah Belajar yang merupakan salah satu Learning Management System (LMS) yang dikembangkan khusus untuk memfasilitasi proses pembelajaran virtual atau tanpa tatap muka antara guru dan peserta didik. Tulisan ini dibuat untuk  menjawab pertanyaan berkaitan dengan Blended Learning sebagai penggabungan antara pembelajaran secara konvensional dan pembelajaran berbasis e-learning dengan berbantuan Kelas Maya pada portal Rumah Belajar.

Dari paparan tersebut di atas maka penulis melakukan praktik baik inovasi pembelajaran yaitu Optimalisasi Model Pembelajaran Blending Ban Kaya (Blended Learning Berbantuan Kelas Maya) di SMK Kristen 2 Rantepao.

B. PELAKSANAAN

Tahapan proses pembelajaran Blended Learning
Sintak dari Blended Learning
  1. Seeking of information atau pencarian informasi
    Pencarian informasi dari berbagai sumber informasi yang tersedia secara online maupun offline dengan berdasarkan pada relevansi, validitas, reliabilitas konten dan kejelasan akademis. Namun dalam hal ini, peserta didik belum mampu untuk bisa melihat yang sesuai dengan materi yang guru berikan. Akhirnya, peserta didik tidak terarah dan tidak terfokus dalam mencari sumber informasi yang tepat.
    Untuk itu, dengan pengguanaan fitur utama Kelas Maya pada portal rumah belajar, guru menambahkan modul dan materi agar peserta didik menjadi terfokus dan terarah dalam pelajaran khususnya pada praktikum.
  2. Acquisition of Information
    Menemukan, memahami, serta mengkonfrontasikannya dengan ide atau gagasan yang telah ada dalam pikiran kemudian menginterprestasikan informasi/pengetahuan dari berbagai sumber yang tersedia, sampai mereka mampu mengkomunikasikan kembali dan menginterpretasikan ide-ide dan hasil interprestasinya menggunakan fasilitas online/offline.
    Dalam sintak ini, guru menerapakan pada modul di mana modul tersebut bisa didownload bahkan mengarahkan pada fitur lainnya pada portal Rumah Belajar yaitu Sumber Belajar.
  3. Synthesizing of knowledge
    Mengkonstruksi/merekonstruksi pengetahuan melalui proses asimilasi dan akomodasi bertolak dari hasil analisis, diskusi dan perumusan kesimpulan dari informasi yang diperoleh.
    Di dalam Kelas Maya juga telah disediakan forum diskusi bagi guru dan peserta didik agar bisa berinteraksi lebih jauh pada topik atau materi yang dibahas.

C. HASIL KEGIATAN

Dengan optimalisasi Model Pembelajaran Blended Learning berbantuan Kelas Maya, pembelajaran pada mata pelajaran Kejuruan Teknik Komputer dan Jaringan menjadi lebih efektif di mana peserta didik bisa lebih terfokus dan terarah dalam isi materi yang diberikan serta bisa melakukan disikusi dalam forum jika ada kendala dan bertanggung jawab semua atas waktu pembelajaran yang diberikan khususnya pada saat praktikum. Pada Kelas Maya juga, guru bisa melakukan keterkaitan dengan fitur portal Rumah Belajar lainnya yaitu Sumber Belajar yang bisa mengakses video pembelajaran dan multimedia pembelajaran interaktif.

Daftar Pustaka
– https://bdkbanjarmasin.kemenag.go.id/berita/teknologi-pembelajaran-dalam-blended-learning-anang-nazaruddin
– Panduan Belajar dari Rumah dengan Memanfaatkan Rumah Belajar dan Panduan Pemanfaatan Rumah Belajar untuk Belajar dari Rumah dengan Menerapkan Model Pembelajaran Inovatif, PUSDATIN Kemdikbudristek

You may also like...